Selasa, 01 April 2014

Pengaruh Budaya Korea di Indonesia

Saya akan membahas tentang fenomena demam korea yang sedang melanda masyarakyat Indonesia mulai dari remaja bahkan orang tua. Budaya korea yang akhir-akhir ini lagi happening di Indonesia memiliki berbagai tanggapan, baik positif maupun negatif.

Masyarakat menyukai budaya korea, hampir semua channel televisi atau media massa memuat mengenai korea. Mulai dari film korea, lagu / musik korea, boyband atau girlband korea dan artis/aktor korea. Umumnya masyarakat khususnya remaja perempuan menyukai budaya korea karena artis korea itu sendiri tampan dan cantik. Masyarakat ketika ditanya lebih menyukai film produksi indonesia atau produksi korea, mereka kebanyakan akan menjawab lebih menyukai film produksi korea.

Bahkan dari film atau drama korea itu, mereka jadi ingin meniru gaya hidup yang ada dalam drama korea itu karena menurut mereka apa yang ada dalam budaya korea itu adalah sesuatu yang mengagumkan dan sering mereka sebut “keren” . gaya hidup dalam korea cenderung bebas dan tidak sesuai denga citra masyarakat Indonesia pada umumya. Masyarakat Indonesia cenderung latah dengan segala hal yang sedang happening di dalam negeri seperti demam korea ini.
demam korea yang masuk ke Indonesia memiliki beberapa dampak, baik dampak positif maupun negatif
.
Dampak postif dari demam korea ini adalah generasi muda dapat terinspirasi dengan adanya budaya korea untuk lebih baik lagi dari sekarang. Munculnya boyband atau girlband di Indonesia juga terinspirasi dari masuknya budaya korea tersebut. Sehingga muncul kembali boyband Indonesia yang sempat lenyap di kancah musik di Indonesia. Dan menjadikan demam korea ini menjadi suatu bisnis yang dimanfaatkan oleh beberapa kalangan. Contohnya media masa dan bahkan ada website yang memanfaatkan demam korea ini.

Di sisi lain dampak negatif nya pun juga ada. Salah satunya adalah masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai produk korea. Seperti lagu korea, musik korea, boyband/girlband korea. Dan berkurangnya rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia sendiri. Mereka terlalu mendewa-dewakan produk korea tersebut dan menganggap bahwa produk Indonesia tidak ada apa-apanya. Masyarakat menyita waktu mereka untuk menonton drama korea yang dapat mereka tonton di televisi atau DVD.

Ada baiknya bagi masyarakat Indonesia untuk dapat sadar bahwa hal yang mengganjal ketika budaya negara lain lebih dicintai daripada budaya Indonesia dan tidak ada rasa bangga yang nyata dari hati masyarakat Indonesia sendiri.
Jangan tenggelamkan budaya negara kita sendiri karena munculnya budaya luar yang mungkin lebih bagus namun tidak baik untuk negara kita sendiri. Mari kita belajar untuk mencintai produk negara kita sendiri. Belajar menghargai hasil karya generasi Indonesia dan menomor duakan budaya luar.

Manusia dan penderitaan

Biografi Lionel Messi mulai dari kecil sampai sekarang


Lionel Messi
Lionel Andres Messi atau yang lebih dikenal sebagai Lionel Messi merupakan striker Barcelona dan Timnas Argentina. Ia memiliki julukan diantaranya Si Kutu alias La Pulga, El Messiah (Penyelamat) dan King Leo. Julukan Si Kutu sendiri diperoleh Messi dari kakaknya, Rodrigo. Hal ini karena postur tubuh Messi yang lebih kecil daripada kawan-kawannya. Meski begitu, kelihaiannya bermain bola mengantarkan Barcelona sebagai salah satu tim terkuat di La Liga. 

Namun sebelum terkenal seperti saat ini, Messi tumbuh bersama kedua kakak laki-laki (Rodrigo dan Mati­as) serta seorang adik perempuan (Maria Sol). Anak laki-laki ketiga dari pasangan pekerja pabrik baja dan pembantu rumah tangga (Jorge Horacio Messi dan Celia Maria) ini dilahirkan di Rosario, Santa Fe Province, Argentina, 24 Juni 1987. 

Pengalaman sepakbola didapatkan pemain berusia 26 tahun ini sejak ia baru berusia 5 tahun. Pada usia yang masih sangat muda tersebut, Messi kecil telah bermain untuk sebuah klub bola asuhan ayahnya, Grandiola. Menghabiskan 3 tahun bermain dengan skuad Grandiola, Messi memutuskan pindah ke Newell's Old Boys di usianya yang ke-8. 

Tumbuh dan berkembang sebagai anak yang lincah dan gemar bermain bola, lawan berat Cristiano Ronaldo ini didiagnosa mengalami kekurangan hormon pertumbuhan di usianya yang ke-11 tahun. Keuangan keluarga yang buruk membuat orangtua Messi tidak bisa membayar biaya keperluan terapi hormon sebesar 500 ribu poundsterling (9 miliar) setiap bulan. Untuk itu sang ayah mencari klub sepakbola yang dapat membiayai pengobatan putranya tersebut dan bertemulah dia dengan Carles Rexach, Direktur klub sepak bola Barcelona (1996). 

Bergabung dengan klub ternama di Spanyol, Messi menunjukkan talenta yang gemilang. Kemampuannya yang mumpuni membuat tunangan Antonella Roccuzo ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat masuk ke dalam tim senior FC Barcelona. Di usia 17 tahun dan di musim pertamanya, Messi mencetak gol pertama pada 1 Mei 2005, sekaligus tercatat sebagai pemain termuda Barcelona yang berhasil menyumbang gol untuk klubnya. 

Karir Messi di Barcelona semakin gemilang. Hal itu terbukti dari perpanjangan kontrak yang dilakukan oleh klub bola merah-ungu tersebut kepadanya hingga Juni 2014. Musim 2005-2006 menjadi saksi kehebatan Messi. Ia menyumbangkan 6 gol dari total 17 liga. Sayangnya aksi Messi terhenti karena cedera otot di paha kanan saat melawan Chelsea di Liga Champions, Maret 2006. Dia pun tak lagi main sampai musim kompetisi berakhir. 

Setahun setelah cedera, penerus Ronaldinho ini comeback gemilang di laga derby melawan musuh bebuyutan Barcelona, Real Madrid. Lulusan sekolah La Masia itu sukses mencetak hattrick di laga El Clasico meski akhirnya pertandingan imbang 3-3. Hattrick Messi diakui mampu memotivasi para pemain kala itu. 

Musim 2011-2012 bisa dibilang sebagai masa keemasan Messi. Ia telah mencetak 232 gol sepanjang karirnya, mengalahkan pemegang rekor sebelumnya Cesar Rodriguez. Ia juga tercatat sebagai pemain pertama dalam sejarah yang dianugerahi 4 kali gelar Pemain Terbaik Dunia di FIFA Ballon d'Or (2009-2012). Kemenangan berturut-turut juga berhasil dicapai Messi saat ia tiga kali menang penghargaan Sepatu Emas yang biasa diberikan untuk pemain terbaik di kancah Eropa. 

Messi juga mengoleksi penghargaan dari UEFA diantaranya 4 kali Top Skorer di Liga Champions (2009-2012), Pemain Terbaik UEFA 2011 (Best Player in Europe Award) dan Man of the Match di final Liga Champions 2011. Sedangkan kontribusinya untuk Barca yakni mengantarkan klub menang 6 trofi La Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 5 gelar juara Super Copa serta 4 piala Liga Champions. 

Selain prestasi bersama FC Barcelona, Messi menunjukkan pencapaian yang memuaskan ketika membela Timnas Argentina. Kemenangan Argentina bersama Messi diantaranya Juara Piala Dunia U-20 2005 dan Juara Olimpiade Beijing 2008. Ayah dari Thiago Messi itu debut bersama Tim Tango Senior 17 Agustus 2005 dan menjadi pemain Argentina termuda (18 tahun 357 hari) yang berlaga di Piala Dunia 2006.